BBPPMPV BOE Buka Pelatihan Pembelajaran Mendalam Angkatan II dan Bimtek Elektronika untuk Tingkatkan Mutu Pendidikan Vokasi
Malang – Balai Besar Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi Bidang Otomotif dan Elektronika (BBPPMPV BOE) terus memperkuat perannya dalam meningkatkan kualitas pendidikan vokasi di Indonesia. Dua program strategis digelar secara bersamaan, yakni Pelatihan Pembelajaran Mendalam (PM) Angkatan II pada 22–26 September 2025 dan Bimbingan Teknis (Bimtek) Peningkatan Kapasitas Bidang Elektronika dan Sistem Kontrol Otomotif pada 22 September–4 Oktober 2025.
Pelatihan PM diikuti 160 peserta yang terbagi dalam lima kelas. Sementara itu, Bimtek Elektronika menghadirkan 11 peserta bekerja sama dengan Dinas Pendidikan Kota Jayapura, dengan pola satu minggu pelatihan di BBPPMPV BOE dan satu minggu magang langsung di industri.
Dalam laporannya, Yusnalin, M.M. menjelaskan bahwa Pembelajaran Mendalam merupakan pendekatan yang menekankan suasana belajar berkesadaran, bermakna, dan menggembirakan melalui integrasi olah pikir, olah hati, olah rasa, dan olah raga secara holistik. Program ini dirancang selama 46 jam pelajaran (JP) yang meliputi materi umum, inti, dan penunjang, serta didampingi fasilitator berpengalaman. Peserta juga mendapatkan dukungan penuh dari panitia, mulai dari akomodasi hingga fasilitas olahraga, demi menjaga kenyamanan selama pelatihan.
“Pelatihan ini tidak hanya berorientasi pada pemahaman teori, tetapi juga pada kemampuan guru mengaitkan pembelajaran dengan konteks kehidupan nyata. Harapannya, guru mampu menciptakan suasana belajar yang bermutu di SMK masing-masing,” ujar Yusnalin.
Dalam sambutannya, Kepala BBPPMPV BOE Dr. I Gusti Made Ardhana, S.Pd., M.T. menyampaikan pentingnya pembelajaran mendalam (deep learning) sebagai strategi untuk menyiapkan generasi muda yang lebih adaptif terhadap perkembangan zaman.
Dr. Ardhana juga menyoroti peran Tes Kemampuan Akademik (TKA). Menurutnya, TKA bukan syarat kelulusan, melainkan portofolio penting bagi siswa untuk melanjutkan pendidikan atau memasuki dunia kerja. “Nilai TKA akan menjadi modal berharga bagi siswa sekaligus dasar bagi pemerintah dalam memetakan mutu pendidikan di daerah. Hasilnya akan menentukan arah pelatihan guru agar lebih tepat sasaran,” jelasnya.
Lebih lanjut, ia menekankan kebijakan revitalisasi dan digitalisasi sekolah, termasuk pengadaan Interactive Flat Panel (IFP) berukuran 75–85 inci untuk mendukung pembelajaran digital. Materi interaktif kini tengah disiapkan agar langsung bisa diintegrasikan dengan perangkat tersebut. Namun, Dr. Ardhana mengingatkan agar sekolah berhati-hati dalam pemanfaatan peralatan karena biaya perbaikan panel cukup tinggi.
Tak hanya itu, BBPPMPV BOE juga mendorong program lain, seperti penguatan perawatan sarana sekolah dan Senam Anak Indonesia Hebat untuk membangun budaya hidup sehat di kalangan siswa.
“Setiap kebijakan tentu memiliki pro dan kontra, tetapi yang terpenting adalah bagaimana sekolah memanfaatkan fasilitas dan program pemerintah secara maksimal demi kemajuan pendidikan,” tegas Dr. Ardhana.
Melalui rangkaian kegiatan ini, BBPPMPV BOE menegaskan komitmennya untuk memperkuat mutu pendidikan vokasi yang relevan dengan kebutuhan dunia kerja sekaligus membekali guru dengan keterampilan pedagogis dan praktis yang lebih unggul.